Skip to main content

MODUL 4


DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Alat dan Bahan
3. Dasar Teori
4. Percobaan
Percobaan 
*klik teks untuk menuju

ALARM KEBAKARAN

1. Tujuan [back]

  1. Praktikan dapat merancang sebuah sistem secara detail sehingga rancangan tersebut dapat menjadi sebuah alat.
  2. Praktikan dapat mengkombinasikan berbagai sensor, aktuator dan display.
  3. Praktikan dapat membuat sebuah sistem menggunakan mikrokontroller.

    2. Alat dan Bahan [back]

    1. Arduino Uno
    2. LCD
    3. Flame Sensor
    4. Buzzer
    5. Breadboard
    6. Potensio 10k
    7. Jumper

    3. Dasar Teori [back]

    A. Arduino

         Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan pada prkatikum ini adalah arduino mega yang menggunakan chip AVR ATmega 2560 yang memiliki fasilitas PWM, komunikasi serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa digabungkan bersama modul atau alat lain dengan protocol yang berbeda-beda. Bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga lebih mudah dalam memprogramnya. Dalam memprogram arduino, kita bisa menggunakan serial komunikasi agar arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun aplikasi lain.

    B. LCD

        Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk
    menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).

         Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.

    C. Flame Sensor

         Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api. Sensor ini sering juga digunakan untuk mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen, maupun di perhotelan. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yaitu pada 25 – 85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°. Dengan memperhatikan jarak sensing antara objek yang akan disensing dengan sensor tidak boleh terlalu dekat, yang berakibat lifetime sensor yang cepat rusak.

    Cara Kerja Sensor Flame

    Cara kerja sensor ini yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi  nyala api dengan menggunakan metode optik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR) sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.
    Grafik respon sensor infared

    D. Buzzer

         Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang mengubah energy listrik menjadi energy Mekanik atau getaran. Energy getaran ini akan mengahasilkan suara. Buzzer juga biasanya digunakan untuk indicator suara untuk alarm, input keypad, dan pemberitahuan kerusakan pada sebuah system electronic, seperti di mother board computer.

    E. Breadboard

        Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder. Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang diatasnya. Lubang-lubang pada breadboard diatur sedemikian rupa membentuk pola sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.

    F. Potensio 10k

        Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

    G. Jumper

         Jumper digunakan sebagai konektor antar modul satu dengan modul lainnya. Jumper terdiri dari jumper male-male, male-female, dan female-female dimana penggunaanya disesuaikan terhadap rangkaian yang ada.

    Comments

    Popular posts from this blog

    COVER

    KULIAH DAN PRAKTIKUM Dibuat dan Dipublikasikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah Elektronika dan Sistem Digital Mikroprosessor dan Mikrokontroller By: Adelina Utari 1610952030 Dosen Pembimbing : Darwison, M.T TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK PADANG 2018 Referensi: Hall, D. V., “Microprocessors and Interfacing: Programming and Hardware”, McGraw-Hill, Inc., New York Darwison, 2010, Teknik Interface: Perancangan Hardware dan simulasi Software serta Aplikasinya”, Unand Press, Padang. Darwison, 2009, “Panduan Praktikum Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang. Darwison, 2009, “Diktat Mikroprosesor”, Teknik Elektro – Unand, Padang Gaonkar, S., 1988, “Microprocessors, Architecture, Programming, and Interfacing”, Jhon Wiley and Sons. Rachmad Setiawan, 2006, “Teknik Interface”, Graha Ilmu, Yogyakarta. John Crisp, Introduction to Microprocessors and Microcontrollers, 2nd edition, Newness, 2004. Darwis...